Lembah Bunga
Ada Apa dengan Bunga...!?
Yuk ...kenalan dengan Wadizzuhur
Pesantrennya para pencari Bunga
Sama halnya dengan seorang yang berjalan menuju pesantren Wadizzuhur, semua rasa takut ketika menanjak, rasa takut ketika menemukan tikungan yang tajam dengan jurang yang sangat curam, itu semua hanya akan menjadi kenangan ketika sudah sampai di pesantren
Lihat juga videonya
Di sini
https://youtu.be/-0aQ5oGA36w
Sekian
Yuk ...kenalan dengan Wadizzuhur
Pesantrennya para pencari Bunga
Bunga ....!
Iya bunga!
Iya bunga!
Selalu indah jika dipandang, dia tidak hanya mampu memberikan sensasi alam yang sederhana, tapi juga mampu memanjakan mata setiap orang yang menyaksikan ketika ia tumbuh dan mekar
Bunga yang pernah kita lihat, sungguh bentuknya ber macam-macam, ada yang tumbuh cepat bersamaan, ada pula yang saling mendahului satu sama lain.
Sesuai kadar kesuburan suatu tempat atau komponen yang lain, sehingga dapat menjadikan bunga itu berkembang lebih cepat atau sedikit lambat
Lembah Bunga adalah kalimat bahasa indonesia secara ringkas, kalimat ini bukanlah sebuah kalimat yang diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Namun diambil dari sebuah kata dalam bahasa arab, wadi yang artinya lembah/bukit dan zuhuur (kata jamak dari zahrun) yang artinya bunga, sedangkan zuhuur artinya bunga-bunga.
Dengan demikian, tema kajian tulisan kali ini akan sedikit berbicara tentang lembah bunga atau Wadizzuhur. Sesuai kemampuan dan data yang ada.
Pimpinan Wadizzuhur, Ust Mujawwid Muhammad Arief, Lc pernah ditanya tentang makna Wadizzuhur, dan beliau pun mengatakan:
" Makna dari Wadizzuhur adalah Lembah Bunga, lembah keindahan. Dan yang paling indah dalam hidup ini adalah hidup bersama Alquran".
Wadizzuhur adalah nama sebuah pesantren pendidikan yang bergerak di bidang Tahfidz Al Quran, Sebuah pesantren yang sangat indah tempatnya, dingin dan sejuk, lebih lebih kalau malam sangat dingin sekali.
Pesantren ini letaknya di dusun parang-parang, desa Buakkang, kecamatan Bungaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kode pos 92176.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, traveler dapat menghubungi nomer berikut: 0811-4112-424
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, traveler dapat menghubungi nomer berikut: 0811-4112-424
Secara resmi pesantren ini diresmikan pada tanggal 25 Sya'ban 1439 H / 11 Mei 2018
Jika seorang tiba di bandara sultan hasanuddin kemudian ingin berkunjung ke pesantren ini, maka ia harus menyiapkan mental yang kuat, selain jalannya yang lumayan jauh, medannnya juga sangat menantang adrenalin.
Bagaimana tidak, jalan untuk sampai di pesantren ini sangat ekstrem.
Jika sudah sampai di gowa dan masuk kedalam, maka seorang akan menemukan
Jalannya yang berbelok belok, curam, dan ada juga jalanan yang sangat mengkhawatirkan pengendara, membuat jantung berdebar lebih kencang.
Jalannya yang berbelok belok, curam, dan ada juga jalanan yang sangat mengkhawatirkan pengendara, membuat jantung berdebar lebih kencang.
dimana seorang tidak bisa menaiki tanjakan tersebut sambil minum kopi, atau sekedar membuat status di whatsapp.
(Yaa laita, tidak ada foto yang dapat menampilkan posisi jalan tersebut disini)
(Yaa laita, tidak ada foto yang dapat menampilkan posisi jalan tersebut disini)
Sungguh luar biasa menantang.
Subhanallaah, Maha Suci Allah yang menciptakan berbagai macam jalan.
Jalan turun, menanjak, belok sambil menanjak nampaknya sudah biasa.
Terkadang seorang traveler yang akan singgah di pesantren ini, maka ia akan menemukan beberapa jalan yang tertutup batu besar, juga beberapa rumah yang sedikit hancur atau mobil yang rusak bekas hantaman yang sangat kuat.
Bukan karena ada meteor jatuh, namun hal tersebut dikarenakan banyaknya longsor yang terjadi di sekitar jalan tersebut.
Bahkan, diceritakan di kawasan rawan longsor tersebut ada sekitar 24 orang tertimbun tanah longsoran, mereka tertimbun tanah ketika sedang istirahat di dalam rumah. Dan masih banyak lagi korban yang lain di tempat lain pula.
Semoga Allah menempatkan posisi mereka sebagai syuhada. Aamiin
Maka, inti hikmah dari perjalanan menuju pesantren Wadizzuhur adalah, setelah melewati berbagai pemandangan yang menakutkan, dan perjalanan yang penuh dengan lika liku, ternyata ada bunga yang sedang mulai tumbuh dan mekar, serta pemandangan yang indah, di sekitar lembah nan dingin, sejuk dan menawan.
Jika halnya demikian, maka filosofi kehidupannya adalah, berjuang demi agama, penuh rintangan, banyak perlawanan, banyak cobaan, penuh fitnah atau ujian, itu semua tidak akan ada tandingannya dengan balasan syurga yang penuh dengan kenikmatan dan keindahan.
![]() |
Ruang Pimpinan |
Sama halnya dengan seorang yang berjalan menuju pesantren Wadizzuhur, semua rasa takut ketika menanjak, rasa takut ketika menemukan tikungan yang tajam dengan jurang yang sangat curam, itu semua hanya akan menjadi kenangan ketika sudah sampai di pesantren
Menemukan para penghafal al Quran, di kawasan yang penuh dengan tilawah dan zikir, akan menjadi obat bagi mata yang lelah akan gemerlapnya dunia yang menyilaukan
Maka wajar, jika nama pesantrennya dinamakan dengan wadizzuhur atau lembah bunga
Karena disana ada penghafal al Quran, layaknya bunga-bunga yang tumbuh mekar di tengah lembah nan hijau serta dingin, menjadi penyejuk bagi mata yang memandang.
Dan akan semakin manis ketika memandang bunga-bunga tersebut, memandang juga peternakan lebah madu yang disiapkan sebagai bentuk penerapan terhadap salah satu surah dalam al Quran, yaitu surah an Nahl (lebah).
Ketika Allah berfirman;
وَإِنَّ لَكُمْ فِى الْأَنْعٰمِ لَعِبْرَةً ۖ نُّسْقِيكُم مِّمَّا فِى بُطُونِهِۦ مِنۢ بَيْنِ
فَرْثٍ وَدَمٍ لَّبَنًا خَالِصًا سَآئِغًا لِّلشّٰرِبِينَa
Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-
benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.
(QS. An-Nahl: 66)
(QS. An-Nahl: 66)
Semoga Allah memberikan keberkahan untuk pesantren ini, keberkahan untuk pimpinannya, santri-santrinya, juga lingkungan di sekitarnya.
Aamiin
Lihat juga videonya
Di sini
https://youtu.be/-0aQ5oGA36w
Sekian
Kambitin
Tanjung, Tabalong
Kalsel
31 Juli 2019
Tanjung, Tabalong
Kalsel
31 Juli 2019
Belum ada Komentar untuk "Lembah Bunga"
Posting Komentar